:::: MENU ::::
  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Senin, 31 Juli 2017

Assalamualikum wr.wb saya disini akan menjelaskan apa itu pengertian cisco packet tracer
Apa itu cisco packet tracer, kegunaan dan fungsinya untuk apa?

 
Pengertian

  Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

Kegunaan

  Packet Tracer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). Dikarenakan batasan pada beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan seabagai pengganti Cisco routers dan switches.

Fungsinya

  Fungsinya adalah untuk merancang sebuah sistem atau topologi jaringan yang akan di terapkan pada dunia nyata/kerja, karena kalau kita merancang topologi jaringan komputer tanpa bantuan aplikasi seperti ini bisa  membutuhkan biaya yang mahal. Makanya cisco membuat aplikasi seprti ini agar orang dapat belajar tanpa membutuhkan biaya yang mahal.

kalian bisa mendownload tutorialnya Disini
 
Biar lebih jelas bisa liat video dibawah ini.....
 

Senin, 24 Juli 2017

1. Network ID (NID) dapat dicari dengan melakukan operasi AND antara IP address dan subnet masknya yang sama sama sudah diubah kebilangan biner.2. Broadcast ID (BID) dapat dicari dengan merubah semua bit host pada NID dengan angka biner 1 (di OR-kan).3. Range IP dapat dicari dengan IPNID+1 hingga IPBID-1

Contoh :

1. IP : 150.150.21.15

                     #NID

·        IP Address : 150.150.21.15
·        Netmask : 255.255.0.0
·        IP Address ubah ke biner : 10010110.10010110.00010101.00001111
·        Netmask ubah ke biner : 11111111.11111111.00000000.00000000
·        Di AND-kan : 10010110.10010110.00000000.00000000
·        Lalu, ubah ke desimal : 150.150.0.0 (NID)

#BID

·        IP Address : 150.150.21.15
·        Netmask : 255.255.0.0
·        IP Address ubah ke biner : 10010110.10010110.00010101.00001111
·        Netmask ubah ke biner : 11111111.11111111.00000000.00000000
·        Reverse netmask biner : 00000000.00000000.11111111.11111111
·        Di OR-kan IP Address biner dan Reverse netmask biner :  10010110. 10010110.11111111.11111111
·        Lalu, ubah ke desimal : 150.150.255.255 (BID)

#Range

·        IPNID + 1 = 150.150.0.0 + 1 = 150.150.0.1
·        IPBID – 1 = 150.150.255.255 – 1 = 150.150.255.254
·        Jadi, Rangenya adalah 150.150.0.1 – 150.150.255.254


2. Jika menghitung NID, BID, dan Range dengan IP yang menggunakan CIDR. CIDR adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. Contoh IP : 170.180.22.10/27.

                    #NID

·        IP Address : 150.150.21.15
·        Netmask : 255.255.255.224 (Karena /27 netmasknya adalah 255.255.255.224)
·        IP Address ubah ke biner : 10010110.10010110.00010101.00001111
·        Netmask ubah ke biner : 11111111.11111111.11111111.11100000
·        Di AND-kan : 10010110.10010110.00011100.00000000
·        Ubah ke desimal : 150.150.28.27 (NID)

#BID

·        IP Address : 150.150.21.15/27
·        Netmask : 255.255.255.224
·        IP Address ubah ke biner : 10010110.10010110.00010101.00001111
·        Netmask ubah ke biner : 11111111.11111111.11111111.11100000
·        Reverse netmask biner : 00000000.00000000.00000000.00011111
·        Di OR IP Address biner dan Reverse netmask biner :10010110.10010110.00010101.00011111
·        Ubah ke desimal : 150.150.21.31ID)

#Range

·        IPNID + 1 = 150.150.21.0 + 1 = 150.150.21.1
·        IPBID – 1 = 150.150.21.31 – 1 = 150.150.21.30
·        Jadi, Rangenya adalah 150.150.21.1 – 150.150.21.30
IP Address (Internet Protocol Adderss) adalah sebuah alamat yang diberikan kepada suatu komputer yang terhubung ke dalam suatu jaringan komputer. Fungsi IP Address adalah sebagai alat identifikasi host atau antar muka pada jaringan dan sebagai alamat lokal jaringan.
Format IP Address, pengalamatan IP Address menggunakan bilangan biner. Namun supaya lebih mudah ditulis dan dibaca oleh manusia, maka IP address ditulis dengan bilangan 4 desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik. Format penulisan ini disebut sebagai dotted-decimal notation. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet atau delapan bit alamat IP. Sebagai contoh adalah sebagai berikut:
192.168.1.1
Pengalamatan IP Address, IP Address dibagi menjadi 5 kelas, A-E , namun hanya kelas A, B, dan C saja yang dipakai untuk keperluan umum. Sedangkan, D dan E digunakan untuk keperluan khusus (multicast dan riset). Pada kelas A-C, IP dibagi menjadi 2 bagian, Network bit dan Host bit
Network bit berperan sebagai pembeda atau pengidentifikasi area netowk dan host bit sebagai pengidentifikasi sebuah host.
Cara menghitung IP Address desimal ke Biner
Biasanya cara menghitug IP Address adalah dengan cara membagi 2 pada bilangan samapi sisa 1 atau 0. Tetapi sekarang saya akan memberikan tips cara cepat untuk menghitung IP Address.
– pertama kali 2 bilangan dari 1, karena 1 oktert terdiri dari 8 bit bilangan biner jadi kita kalikan bilangan tersebut sampai delapan kali.
– 2×1=2, 2×2=4, 4×2=8, 8×2=16, 16×2=32, 32×2=64, 64×2=128 (kita ambil hasil kali dari bilangan tersebut 1,2,4,8,16,32,64,128 = 8 bit). kemudian buat seperti gambar di bawah. mulai dari 128.
– jika semua nilai tersebut ditambahkan maka hasilnya adalah 255.
– contoh 1 menghitung nilai 192 ke binery :
192 : kita mulai dari 128, lihat gambar diatas, > kita mulai hitung dari kiri, angka 192 melebihi dari 128 maka kita tandai dengan angka 1.
hasilnya seperti itu, dan 128 berarti bernilai 1, kemudian di jumlahkan dengan bilangan di sebelahnya 64. 128+64= 192. jika hasilnya sudah sesuai dengan angka yang dicari maka angka 32,16,8,4,2,1 menjadi 0.
jadi binery dari 192 = 11000000
– contoh 2 menghitung nilai 168 ke binery, caranya sama seperti diatas.
nilai 168 lebih besar dari  128, jadi 128 bernilai 1,
kemudian 64, 128+64=192, karena 192 melebihi dari 168 maka 64 bernilai 0,
selanjutnya 32. 128+32=160, 160 bernilai tidak lebih besar dari 168, berarti 32 bernilai 1,
selanjutnya 16, 160+16=176. 176 lebih besar dari 168, berarti 16 bernilai 0.
selanjutnya 8. 160+8=168. 168 sudah sesuai dengan angka yang kita cari jadi 8 bernilai 1dan sisanya 4,2,1 bernilai 0.
jadi hasilnya. 168 = 10101000
Contoh menghitung IP Address 150.150.21.15
binerynya :
150 = 10010110
150 = 10010110
21 = 00010101
15 = 00001111
jadi binery dari 150.150.18.15 = 10010110.10010110.00010101.00001111

Pengertian  IP Address, Fungsi, Jenis Dan Kelas IP Address ~ Mendengar kata IP address adalah hal yang familiar kita dengarkan, namun begitu bagi yang kurang akrab dengan ilmu komuter mungkin masih bertanya apa itu ip address dan apa kegunaan ataupun fungsi ip address itu dalam jaringan komputer.




Untuk memperjelas apa itu ip address serta kegunaan dan fungsinya pada jaringan komputer, dibawah ini akan dijelaskan secara singkat.

Apa itu IP Address
Ip adress (internet protocol address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Angka 32 bit digunakan untuk alamat ip address versi IPv4 dan angka 128 bit digunkaan untuk ip address versi IPv6 untuk menunjukkan alamat dari komputer pada jaringan internet berbasis TCP/IP.

Ip address tersebut memiliki identitas numerik yang akan dilabelkan kepada suatu device seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi.

Apa Fungsi IP Address
1# IP Address digunakan sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan

Fungsi ini di ilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. Dalam jaringan komputerpun berlaku hal yang sama yaitu alamat ip address yang unik tersebut akan digunakan untuk mengenali sebuah komputer atau device pada jaringan.

2# IP Address digunakan sebagai alamat lokasi jaringan

Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.

Jenis IP Address
1# IP versi 4 (IPv4)

Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.

2# IP versi 6 (IPv6)

IPv6 diciptakan untuk menjawab kekhawatiran akan kemampuan IPv4 yang hanya menggunakan 32 bit untuk menampung ip address di seluruh dunia, semakin banyaknya pengguna jaringan internet dari hari ke hari di seluruh dunia IPv4 dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang dapat ditampungnya, untuk itulah IPv6 versi 128 bit diciptakan. Dengan kemampuanya yang jauh lebih besar dari IPv4 dinilai akan mampu menyediakan ip address pada seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia yang semakin hari semakin banyak.

Internet protocol versi 6 atau IPv6 ini terdiri dari 128 bit. IP ini 4 kali dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan 4 kali dari 4.294.967.296 melainkan 4.294.967.296 pangkat4, jadi hasilnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456.

Pembagian Kelas IP Address
IP address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address sebanyak ini harus dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP address harus dikelompokan dalam kelas-kelas.

IP address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. IP address kelas A jaringan. IP address Kelas B digunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP address Kelas C untuk pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang sedikit. IP address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal, kelas D diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk Eksperimental.

Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP address Setiap IP address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas Host dalam suatu jaringan).

Masing-masing komputer atau router di suatu jaringan Host ID nya harus unik dan harus berbeda dengan komputer yang lain. Gambar dibawah ini memperlihatkan pembagian kelas IP address.

Sumber : http://www.patartambunan.com/pengertian-ip-address/

Kamis, 20 Juli 2017

Assalamualaikum.. kali ini saya akan menjelaskan apa itu klasifikasi produk baru..
Oke langsung saja kita lihat pemnahasannya


Produk digolongkan dalam dua kelompok besar yang didasarkan atau jenis pelanggan yang akan menggunakannya, yaitu :

Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Menurut  Stanton (1996:222)
a prodact is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand  plus the service and reputation of the seller. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk didalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

Produk
adalah suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan (Swastha dan Irawan, 1990:165)

Produk adalah segala sesuatu yangditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasaryang bersangkutan (Fandy Tjiptono, 1999:95)


Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas prodak dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.


Klasifikasi Produk

Menurut Kotler (2000:45l), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok:Barang Konsumsi (consumer’s goods). 
Yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.

Barang Nyaman (convencience goods)

Yaitu barang yang dibutuhkan konsumen dan dibeli tanpa menyediakan banyak waktu dan upaya. Barang ini seringkali tidak memerlukan layanan, tidak mahal, dan bahkan mungkin dibeli karena kebiasaan.

b.Barang Dadakan (emergency goods), yaitu barang yang dibeli segera pada saat yang dibutuhkan. Contoh : payung yang dibeli pada saat musim hujan.

Barang belanjaan (shopping goods)
Yaitu barang konsumsi yang dalam proses seleksi dan pembelian, pelanggan biasanya membandingkan atas dasar seperti keserasian, harga dan gaya. Contoh : ponsel dan alat elektronik.

Barang belanjaan dibagi dalam dua kelompok yaitu :
a.Barang Belanjaan Homogen (homogenous shopping goods) yaitu barang belanjaan yang menurut pelanggan pada dasarnya sama dan mereka menginginkan harga terendah.

Barang Spesial (Speciality goods)
Yaitu barang konsumsi yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik, karenanya kelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan upaya khusus untuk membelinya, contoh : mobil sport merek ferari.

Barang tak dicari (unsought goods)
Yaitu barang yang mungkin konsumen tidak tahu tetapi biasanya tidak pernah terpikirkan untuk membelinya.

Barang tak dicari terbagi dalam dua kelompok yaitu :
Barang baru tak dicari (new unsought goods), yaitu produk yang menawarkan gagasan yang benar-benar barau yang belum diketahui pelanggan potensial .

klasifikasi barang industri, dibedakan menjadi 3 kelompok:

·         Bahan baku dan suku cadang
Barang yang seluruhnya masuk ke produksi produsen tersebut. Contoh: bahan baku seperti kapas, kayu dan bijih besi
·         Barang modal
Barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Contoh: bangunan dan peralatan.
·         Perlengkapan dan layanan bisnis
Barang dan jasa berumur pendek yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Contoh: bensin dan alat tulis.

Baiklah mungki itu saja yang bisa saya bahas di blog saya kali ini, kurang lebihnya mohon maaf.. Wassalamualaikum wr.wb

Assalamualaikum wr.wb 

Halo semua apa kabar.. saya kali ini akan membahas tentang Ruang Lingkup Pengembang Produk Kreatif.. Sebelumnya apakah kalian tahu tentang 

Ruang Lingkup Pengembang Produk Kreatif..

 

Pengembangan Ekonomi Kreatif yang Positif

Definisi Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan keluasan pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Ekonomi akan didukung oleh jalannya industri kreatif. Apa itu definisi Industri Kreatif?

Definisi Industri Kreatif
Industri kreatif adalah kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait penciptaan atau pembuatan satu benda atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Di Eropa industri kreatif lebih dikenal dengan sebutan ‘Industri Budaya’.

Industri Kreatif Menurut Kementrian Predagangan
Kementrian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Menurut Howkins
Howkins: Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. Saat ini industri kreatif berjalan semakin luas dan memiliki pilar-pilar kuat di masing-masing bidang karena memang mengusung kreativitas pelaku bisnis tersebut.
Semoga penjelasan ekonomi kreatif dan industri kreatif di atas menambah wawasan Anda tentangistilah ekonomi secara umum

Karakteristik Industri Kreatif
Industri kreatif memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
Kreatifitas sebagai asset.
Kebebasan adalah prakondisi bagi kemungkinan berkembangnya kreatifitas.
Dampak berkembangnya kreatifitas tidak saja dalam bidang ekonomi, tetapi juga social politik budaya.
Perubahan gaya hidup memengaruhi perubahan dunia kini.
Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dapat mendorong berkembangnya ekonomi kreatif.
Bidang industri kreatif: dunia grafis, fotografi, ilustrasi, seni, desainer grafis, dll.
Charles Landry dalam The Creative City (2000) menyebutkan bahwa Inggris adalah pelopor dalam industri kreatif.
Faktor-faktor yang menjadi penggerak ekonomi kreatif (selain factor yang bersifat personal dan kolektif, dibutuhkan lingkungan yang stimulatif, aman, dan bebas dari gangguan dan kecemasan):
  • Faktor konkret: tersedianya institusi pendidikan yang memadai. 
  • Faktor lain (aspek-aspek yang lebih tak teraba): sistem nilai, gaya hidup, serta bagaimana seseorang mengidentifikasi diri dengan kotanya.

Jenis-Jenis Ekonomi Kreatif
Berikut adalah 15 Jenis-Jenis Ekonomi Kreatif:
1) Periklanan (advertising): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan, yakni komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu. Meliputi proses kreasi, operasi, dan distribusi dari periklanan yang dihasilkan, misalnya riset pasar, perencanaan komunikasi periklanan, media periklanan luar ruang, produksi material periklanan, promosi dan kampanye relasi publik. Selain itu, tampilan periklanan di media cetak (surat kabar dan majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan media reklame sejenis lainnya, distribusi dan delivery advertising materials or samples, serta penyewaan kolom untuk iklan;
2) Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design, landscape architecture) sampai level mikro (detail konstruksi). Misalnya arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan sejarah, pengawasan konstruksi, perencanaan kota, konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika dan elektrikal;
3) Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan sejarah yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan internet, meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile, dan film;
4) Kerajinan (craft): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian produknya. Antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu dan besi), kaca, porselen, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal);
5) Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan;
6) Fesyen (fashion): kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi lini produk berikut distribusi produk fesyen;
7) Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi atau festival film;
8) Permainan Interaktif (game): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi;
9) Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara;
10) Seni Pertunjukkan (showbiz): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukkan. Misalnya, pertunjukkan wayang, balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukkan, tata panggung, dan tata pencahayaan;
11) Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film;
12) Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software): kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya;
13) Televisi & Radio (broadcasting): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran radio dan televisi;
14) Riset dan Pengembangan (R&D): kegiatan kreatif terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil manfaat terapan dari ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan dengan humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen. (Lihat, Prof.Dr.Faisal Afiff, Se.Spec.Lic, Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif, 2012)

Alasan Ekonomi Kreatif dibutukan di Indonesia
Alasan mengapa Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif antara lain karena ekonomi kreatif  berpotensi besar dalam:
  • Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, 
  • Menciptakan Iklim bisnis yang positif, 
  • Membangun citra dan identitas bangsa, 
  • Mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber daya yang terbarukan, 
  • Memberikan dampak sosial yang positif.
Salah satu alasan dari pengembangan industri kreatif adalah adanya dampak positif yang akan berpengaruh pada kehidupan sosial, iklim bisnis,  peningkatan ekonomi, dan juga berdampak para citra suatu kawasan tersebut. Dalam konteks pengembangan ekonomi kreatif pada kota-kota di Indonesia, industri kreatif lebih berpotensi untuk berkembang pada kota-kota  besar atau kota-kota yang telah “dikenal”. Hal ini terkait dengan ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan juga tersedianya jaringan pemasaran yang lebih baik dibanding kota-kota kecil. Namun demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan kota-kota kecil di Indonesia untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Bagi kota-kota kecil, strategi pengembangan ekonomi kreatif dapat dilakukan dengan memanfaatkan landmark kota atau kegiatan sosial seperti festival sebagai venue untuk mengenalkan produk khas daerah. Salah satu contoh yang cukup berhasil menerapkan strategi ini adalah Jember dengan Jember Fashion Carnival. Festival yang digelar satu tahun sekali tersebut mampu menarik sejumlah turis untuk berkunjung dan melihat potensi industri kreatif yang ada di Jember.

Permasalahan dan Tantangan
Salah satu permasalahan terkait kebijakan ekonomi kreatif di Indonesia adalah bahwa sektor ini diletakkan pada lingkup kegiatan ekonomi, bukan pada lingkup kegiatan industri. Akibatnya menjadi bermakna lain.
Sebagaimana diketahui, industri berbeda dengan ekonomi. Ekonomi bermakna luas, sedangkan industri lebih spesifik. Industri memiliki karakter antara lain, kegiatan produksi yang memiliki nilai tambah, hasil produksi dapat dilakukan secara massal dengan cepat dan akurat, proses produksi melibatkan mesin dan ilmu pengetahuan, memiliki sasaran pelanggan yang terukur, dan dapat dilakukan inovasi produksi secara terus menerus. Pada intinya, industri terkait dengan efesiensi, fungsi organisasi produksi mapun pemasaran, ketepatan waktu produksi maupun delivery, kecepatan, kapasitas produksi, dan efektivitas. Hal ini berbeda dengan kegiatan ekonomi yang bersifat non industri bersifat tradisional yang berdasarkan keterampilan tangan. Faktor individu sangat menentukan.
Kembali kepada persoalan, mana lebih tepat ekonomi kreatif atau industri kreatif, hal itu tergantung pada orientasinya. Jika orientasi kebijakannya hanya untuk membina potensi atau merawat potensi kreatif penduduk Indonesia sehingga bernilai ekonomi, maka ekonomi kreatif sebagai nomenklatur dalam suatu struktur pemerintahan, menjadi relevan. Akan tetapi, bila orientasinya tidak sekedar menumbuhkan potensi ekonomi dari kegiatan kreatif penduduk, namun lebih jauh untuk menggenjot kegiatan kreatif penduduk menjadi suatu industri tersendiri yang kuat dan besar yang mampu menyumbangkan PDB yang signifikan, maka tentu saja yang tepat adalah dengan menggunakan nomenklatur industri kreatif. Berbicara tentang industri, maka unsur-unsur dan karakteristik industri dalam kegiatan produksi, haruslah dijaga dan dikembangkan sehingga lebih adaptif, inovatif, positif serta efesien dan efektif. Apa yang dilakukan oleh Korea Selatan terhadap industri kreatif mereka yeng melahirkan produk kreatif seperti Boyband-boyband mereka yang mendunia ataupun Gangnam Style, merupakan inspirasi yang bagus untuk dipelajari dan diselaraskan dengan konteks industri kreatif dalam negeri. Yang lebih menarik lagi, Korea dengan pintar memanfaatkan kolaborasi antar unsur industri mereka yang telah mendunia, seperti LG, untuk memasarkan ke luar negeri produk-produk industri kreatif negara itu. Belum beberapa tahun berselang, LG pernah mensponsori kedatangan dan penampilan boyband dari negeri ginseng itu ke Jakarta. Tentu saja yang terangkat tidak saja boyband asal Korea tersebut tapi juga LG sebagai produsen produk-produk elektronik.
Sejauh ini, Indonesia masih menggunakan nomenklatur ekonomi kreatif. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memetakan beberapa kendala terkait pengembangan ekonomi kreatif seperti yang tercantum dalam Renstranya. Kendala-kendala yang dihadapi tersebut antara lain,
  1. Pengembangan industri kreatif belum optimal, terutama disebabkan kurangnya daya tarik industri, adanya posisi dominan usaha kreatif, model bisnis industri kreatif yang belum matang, serta risiko usaha yang harus dihadapi; 
  2. Pengembangan konten, kreasi, dan teknologi kreatif belum optimal, terutama disebabkan infrastruktur internet belum memadai, infrastruktur gedung pertunjukan belum memenuhi standar, mahalnya mesin produksi, mahalnya piranti lunak penghasil produk dan jasa kreatif, kurangnya riset konten, dan kurangnya aktivitas pengarsipan konten; 
  3. Kurangnya perluasan dan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di dalam dan luar negeri, terutama disebabkan oleh kurangnya apresiasi terhadap kreativitas lokal, kurangnya konektivitas jalur distribusi nasional, terkonsentrasinya pasar luar negeri, tingginya biaya promosi, belum diterapkannya sistem pembayaran online, dan rendahnya monitoring terhadap royalti, lisensi, hak cipta; 
  4. Lemahnya institusi industri kreatif, terutama disebabkan oleh belum adanya payung hukum yang mengatur tata kelola masing-masing subsektor industri kreatif; iklim usaha belum cukup kondusif, apresiasi yang rendah dan pembajakan yang tinggi, dan transaksi elektronik belum diregulasi dengan baik; 
  5. Minimnya akses pembiayaan pelaku sektor ekonomi kreatif, terutama disebabkan belum sesuainya skema epmbiayaan dengan karakteristik industri kreatif yang umumnya belum bankable, high risk high return, cash flow yang fluktuatif, serta aset yang bersifat intangible; dan 
  6. Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belum optimal, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, antara lain masalah kelangkaan bahan baku, kurangnya riset bahan baku, kesenjangan antara pendidikan dan industri, serta standardisasi dan sertifikasi yang belum baik.

Peran Pemerintah dalam Industri Kreatif dan Ekonomi Kreatif
Salah satu sektor industri kreatif yakni desain grafis. Lebih sempit lagi bidang animasi. Merujuk pada tujuh program/agenda nasional 2009 ini, pemerintah mencanangkan tahun 2009 sebagai Tahun Indonesia Kreatif 2009. Krisis yang menerpa Asia pada 1998 dan ancaman ekonomi global pada tahun ini sebenarnya justru menjadi peluang bagi penggerak sektor ekonomi kreatif. Mengutip pendapat Mira Lesmana, produser beberapa film laris tanah air, bahwa sepanjang sejarah dunia, industri perfilman selalu berkembang pada saat krisis. Kebutuhan orang mencari hiburan tidak akan berkurang. (Kompas, 31 Desember 2008)
Sebagai salah satu contoh kegiatan ekonomi kreatif, perfilman selama tahun 2008 ini berkembang sangat pesat. Bahkan menurut Kompas (31 Desember 2008), pangsa film Indonesia berhasil merebut 58% penonton bioskop tanah air. Artinya sebuah peluang yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Bukan saja bagi pemilik modal, namun juga bagi seluruh komponen yang terlibat di dalamnya, seperti: sekolah perfilman, kru film, industri bioskop, pusat belanja, media, entertainment, penerbitan, juga bidang yang lainnya.
Jenis kegiatan ekonomi/industri kreatif lainnya yakni pemasaran melalui internet (online). Penjualan, promosi, dan transaksi melalui media internet merupakan teknik yang berkembang cukup maju semenjak booming internet melanda dunia. Di China, menurut Kompas (31 Desember 2008), terdapat sekitar 200 juta penduduknya diperkirakan sudah paham mengenai tekni promosi lewat internet. Adapaun di Indonenesia, baru sekitar 25 juta orang paham tentang internet. Padahal bisnis melalui internet ini menjanjikan dan menawarkan alternatif wirausaha lainnya selain secara konvensional dengan berbagai keuntungan. Misalnya: tidak terikat waktu, biaya lebih murah, melibatkan keterlibatan (aksesibilitasnya luas), masiv, cepat, serta melibatkan banyak sumber daya manusia dari teknisi, supplier, divisi kreatif, desainer, information broker, dan lain sebagainya.

Sumber:

A call-to-action text Contact us